MUARABULIAN - Pengendalian jumlah anak dengan sistem KB (Keluarga Berencana) sebenarnya tak hanya diperuntukkan bagi perempuan. Ternyata laki-laki juga memiliki andil yang sama dan dapat memilih alat kontrasepsi untuk dirinya sendiri sebagai solusi bersama. Namun faktanya di kabupaten Batanghari jumlah laki-laki yang mengakses pelayanan KB terbilang sedikit.

Pada tahun 2018 hingga awal tahun ini dari jumlah 45.384 Pasangan Usia Subur (PUS) hanya 1.025 pria yang ikut menjadi peserta KB dengan macam KB seperti penggunaan kondom dan Vasektomi. Jumlah itu sampai saat ini masih peserta aktif. Dari jumlah itu, ada

“ Tahun 2018, akseptor KB pria sebanyak 1.025 orang. Dan dari jumlah segitu Metode Operasi Pria (MOP) hanya 62 orang. Memang sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah Metode Operasi Wanita (MOW),” ungkap Nirmawati S.Pd.I Selaku Kabid Pengendalian Penduduk Data dan Informasi pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) kabupaten Batanghari, saat dikonfirmasi media ini di Muarabulian, Kamis (4/4/2019).

Dikatakannya, tahun ini ada 4 orang pria di kabupaten Batanghari menjadi target sasaran menjadi peserta KB vasektomi atau MOP.

“ Tahun ini tagret peserta KB pria baru ada 4 orang,” kata Nirmawati.

Menurutnya, MOP adalah KB mantap bagi kaum pria dengan cara memutus saluran sperma atau yang lebih dikenal dengan istilah vasektomi. Hal ini boleh dilakukan bila memang pria tersebut benar-benar tidak ingin mempunyai anak lagi dan sudah mendapat persetujuan istri.

“ Untuk menaikkan partisipasi laki-laki dalam pengendalian angka kelahiran di tahun ini, kami akan melakukan KIE dan sosialisasi KB pria lebih intensif. Pokoknya akan digenjot keras. Sasarannya yaitu melalui kelompok KB pria dan lain sebagainya,” katanya.

Hal ini dilakukan agar perempuan juga punya alternatif untuk tidak ber-KB. Dan sebagai solusi jika perempuan sakit atau alergi terhadap alat kontrasepsi, maka KB pria vasektomi bisa menjadi solusi,” tutupnya. (mon)