MUARABULIAN - Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief, SE berharap PKK bisa mengayomi masyarakat dan memfasilitasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan keluarga, seperti memberi pelayanan kepada ibu hamil dalam program Posyandu.
Hal ini disampaikan Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief pada acara Pengukuhan Ketua dan Pengurus TP-PKK dan Pembina Posyandu Kabupaten Batanghari masa bakti 2025 -2030 di serambi rumah dinas Bupati Batanghari, Rabu (14/5/2025).
Bupati Fadhil mengatakan, hadirnya PKK dalam rangka mengisi ruang program pemerintah. Sehingga program yang di programkan pemerintah melalui PKK dapat terlaksanakan, contohnya program kesehatan yang mana program ini di lakukan TP-PKK melalui 10 program pokok PKK, yaitu Posyandu.
Kemudian simpul koordinasi perlu di jaga, yaitu kekompakan dalam melaksanakan 10 program pokok PKK dan bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Hilangkan ego kita saat menjalankan tugas yang bersentuhan dengan masyarakat, karena kita mempunyai tugas masing masing. laksanakan lah tugas sesuai posisi kita dan selalu bersinergi bersama anggota,” ucapnya.
Tidak lupa Bupati Batanghari mengucapkan selamat kepada pengurus TP-PKK dan posyandu yang telah dilantik jangan lupa berdoa.
“Semoga TP – PKK periode 2025 – 2030 bisa bersinergi bersama pemerintah daerah dan ikut serta menjalankan program Batanghari Super Tangguh,” tutupnya.
Sementara itu Ketua TP-PKK Kabupaten Batanghari, Zulfa Fadhil mengucapkan terima kasih kepada Bupati. "Alhamdulillah pada hari ini TP PKK dan Posyandu Kabupaten Batanghari periode 2025 – 2030 telah resmi di lantik," ucapnya.
Dikatakannya, kita tahu PKK adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk itu kita harus tahu dan menguasai mana yang baik dan menarik dan menjadi contoh PKK lain, dan ini telah kita buktikan dengan program rumah bunda Batanghari tangguh.
PKK memiliki program kerja yang mana ada program kerja mingguan, bulanan dan tahunan karena PKK memiliki 10 program pokok PKK yang salah satunya adalah program kesehatan.
“Sebagai TP-PKK kita juga harus mendampingi suami agar selain menjadi pengurus PKK, juga bertanggung jawab terhadap kewajiban kita sebagai ibu rumah tangga. Tidak ada yang tidak bisa di pelajari, karena ilmu yang tanpa di praktekan akan menjadi teori dan ikhtiar tanpa usaha akan sia-sia,” katanya.
Editor: Raden Denni