BATANGHARINEWS.COM, JAMBI - Pencemaran kandungan merkuri di sepanjang Sungai Batanghari yang mengalir melintasi Sumatera Barat dan Jambi semakin hari kian membahayakan warga.
Merkuri yang diakibatkan aktivitas penambangan emas liar tersebut telah terbukti dapat merusak lingkungan dan membahayakan bagi kesehatan manusia. Kondisi ini yang memperhatikan ini menjadi perhatian khusus bagi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara.
Pada saat pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam rapat pembahasan Rencana Anggaran Belanja Belanja Daerah ( ABPD) Tahun Anggaran 2022, Pinto sangat intens membahas persoalan itu.
Pinto meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengusulkan anggaran untuk pembelian pendeteksi pencemaran sungai ( water qulity monitoring station).
"Alhamdulilah usulan itu diaminkan oleh seluruh anggota banggar," ujarnya.
Sebenarnya, kata Pinto, sungai Batang Hari merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Jambi yang bukan hanya dipergunakan untuk keperluan air minum saja melainkan juga dipergunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya.
"Kondisi ikan – ikan yang ada disungai Batang Hari juga akan tertercamar, jika dikosumsi oleh kita tentu akan berdampak bagi kesehatan," katanya.
Untuk itu, Politisi Partai Golkar itu meminta agar pihak Dinas Lingkungan Hidup dapat mengawasi dan melakukan pemantauan secara berkala terkait kondisi air Sungai yang terpanjang di Sumatera itu.
Namun sangat disayangkan, menurut laporan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi bahwa sampai dengan saat ini kinerja pihaknya terhambat oleh ketersediaan alat.
"Alat untuk mendeteksi pencemaran sungai ini ternyata telah satu tahun ini dalam kondisi tidak berfungsi," tutur Sri Angraini Kadis Lingungan Hidup Provinsi Jambi.
Editor: Riyan