MUARABULIAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batanghari, Anita Yasmin, SE langsung menghadiri upacara gabungan, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati Batanghari, Selasa (2/5/2023).
Dalam kesempatan itu Sekda Batanghari, Muhamad Azan, SH mewakili Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief bertindak sebagai Inspektur Upacara peringatan Hardiknas tahun 2023 tersebut.
Tampak hadir unsur Forkopimda, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Batanghari serta ASN dilingkup Pemkab Batanghari.
“Alhamdulillah hari ini kita telah melaksanakan peringatan Hari pendidikan Nasional,” kata Anita Yasmin.
Ketua DPRD Batanghari, Anita Yasmin, SE berujar, dirinya mengingatkan agar generasi bangsa terus mengedepankan pendidikan, dan perlu dilaksanakan selalu upacara peringatan Hardiknas.
Menurut Anita Yasmin, pendidikan adalah salah satu tiang daripada kualitas anak-anak muda bangsa ini. Sehingga dirasa memang perlu dan harus dilaksanakan peringatan ini untuk terus mengingatkan, baik dari generasi muda sampai dengan kita hari ini untuk tetap mengedepankan yang namanya pendidikan,” katanya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, karena memang tanpa adanya peran daripada guru yang tulus, yang mengabdi, tidak hanya untuk pekerjaannya, tugasnya, tetapi juga untuk siswa-siswanya, tanggung jawabnya untuk mendidik anak-anak generasi muda bangsa kita,” katanya.
Dia juga menyebutkan, kesejahteraan wajib didapatkan tidak hanya oleh guru, bahkan seluruh tenaga pendidik dan seluruh tenaga pelayanan di Kabupaten Batanghari.
“Kami terus mendorong yang mana kesejahteraan guru ini agar dapat terus diperjuangkan, dari pemerintah daerah dan DPRD,” ungkapnya.
Sementara pada kesempatan itu, Sekda Batanghari membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim. Dibacakan bupati, tujuan dilaksanakannya otonomi daerah dengan mendesentralisasikan sebagian kewenangan, sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiscal, dengan menggali berbagai potensi.
Penggalian berbagai sumber daya itu lanjut bupati, tentunya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Pada sambutan yang dibacakan bupati, Menteri Dalam Negeri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada daerah-daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya. Peningkatan itu diharapkan dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahterakan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka IPM, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik.
Selain itu, kepada daerah yang kemampuan PAD dan fiskalnya baik tetapi IPM-nya masih rendah, angka kemiskinan masih cukup tinggi dan akses infrastruktur belum baik, perlu kiranya melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penyusunan program dan kegiatan dalam APBD agar tepat sasaran, efektif serta efisien.
Sedangkan pada pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia bupati mengatakan, selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi. Perubahan itu terjadi dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.
Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
‘’Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan,’’terang Bupati.
Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.Penulis: Istimewa/Elmir Rayyan
Editor: Riyan